Florsheim Story Chapter One : The First Day - Part 1

"Begini ceritanya, gue lagi pengen mengasah skill menulis gue, dan kebetulan lagi ada

hype untuk bikin semacam fanfic.

Jadi, kenapa tidak?Gue akan memulai bikin fanfic soal YGO di Indonesia, setting tempat difokuskan di Bandung dan Jakarta. Jangan kaget ya kalau banyak cameo-cameo manusia dunia nyata disini~Kalau kamu suka, tolong beri support dengan cara komentar, karena motivasi gue dan probabilitas kelanjutan cerita akan berbanding lurus dengan jumlah komentator, meskipun komentarnya hanya singkat."

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kota Bandung. Kota yang terkenal dengan sebutan kota kembang ini seakan menyambut kedatangan gue ramah dengan terpaan angin semilir dan kicauan renyah dari burung-burung kecil. Hari ini gue menginjakkan kaki gue di Universitas baru gue, Institut Terbaik Bangsa. Literally. Iya, gue beneran lompat-lompat tepat setelah gue masuk ke Gerbang Gajah, gerbang terbesar dan termegah di kampus ini. Tapi begitu gue sadar oom-oom satpam ngeliatin gue, gue spontan berhenti. Takut dikira gila dan diseret keluar.

Gue terkikik-kikik sembari berdiri memperhatikan sekeliling gue, sebuah gerbang besar dari batu yang sangat khas terangkai, dan ada jalan sempit dengan tembok serta pilar-pilar dari bahan yang sama. Gue masih belum percaya gue bisa masuk kampus ini. Well, sejujurnya, yang bikin gue excited dan bersemangat bukan karena gue diterima di sini, tapi karena gue bakal hidup dan berdomisili di BANDUNG, kota kembang yang berisi wanita-wanita cantik dan yang paling penting, akhirnya gue bisa duel di tempat ini!

Oh benar, gue belum perkenalan. Nama gue Yudi, gue berasal dari sebuah pelosok dusun kecil di Astina. Jangan tanya dimana itu, pasti akan super panjang penjelasannya. Jujur, bahkan kalo gue disuruh pulang sekarang, gue gak tau jalannya. Lalu,
temen-temen gue selalu bilang gue pecicilan dan hiperaktif, tapi gue rasa mereka salah. Amat-amat salah. Gue justru merasa gue itu pendiam dan cool. Ya kan ya kan?

Meskipun gue dulu terkucil di sebuah dusun dan bermuka kampungan kayak begini, gue nggak gaptek, gue punya gadget-gadget terbaru, bahkan gue punya hobi yang sangat mulia dan modern, yaitu, ehm, berduel. Eits, jangan tertawa dulu, gue sudah mahir mengalahkan semua lawan-lawan gue. Di NDS dan PSP. Gue juga hapal nama-nama karakter dan jalannya alur di setiap episode animenya. Dan hebatnya lagi, gue pernah, umm, ini rahasia jangan bilang siapa-siapa, gue pernah, mencoba riding duel pake motor bokap. Sayang gagal. Jangan tanya apa yang terjadi. Jangan. Serius. Stop bertanya. Awas ya.

Gue juga bukan termasuk duelist-duelist kacangan atau alay. Gue. Punya. Deck. Ori. Sendiri. Deck yang gue rancang tanpa bantuan siapapun berminggu-minggu di NDS dan PSP, disesuaikan banlist terbaru, dan dipasok oleh toko hobi paling eksis dan terkenal seantero kota Bandung, yaitu Hobbies. Rencananya, hari ini sehabis mengurus administrasi, gue bakal main ke Hobbies. Mencoba bertanding dengan manusia sungguhan.

Hahaha, sekarang gue NGGAK BISA BERHENTI tertawa terbahak-bahak membayangkan wajah orang yang bakal gue buli nanti disana. Sampai akhirnya oom-oom satpam yang tadi hanya melihat kini menepuk pundak gue penasaran. Gue pun ngabur masuk kampus.

Bersambung

Posted in: Florsheim Story