Ads

Rabu, 05 Juni 2013

Florsheim Info : Elwin's CnG Nats Tournament Report Part Three


Hi guys, 

Seperti yang kamu sudah tahu, tanggal 25-26 ini akan diadakan CnG National Tournament di Jakarta. Nah Florsheim kemarin mengadakan Tournament Report Contest. Ini salah satu karya para peserta, dari Elwin Pramana atau Windust dari Surabaya yang menggunakan deck Fire Fist. Penasaran kisahnya? Simak!

ROUND 5: vs Gravekeeper Wand


Gue lawan duelist umur 14 tahun bernama Christian. Gue menang karena dia kurang latihan dan pemahaman soal efek kartu saja kelihatannya. That’s all.

Game 1
Semua efek Gravekeeper dia mati ku-Fiendish Chain. Dia summon ku-Warning, bahkan ku-Solemn Judgment. Aku Xyz dengan mudah dan memberitahukan efek-efek semua kartuku dengan gamblang ke Christian. Intinya ga kayak tournament, tapi lebih ke education duel. Well, ga heran I am win, El-win.
WIN

Game 2
Hal yang sama terjadi, tapi dia bener-bener out resource kali ini. Dia sampai summon Veiler dan di-Wonder Wand sendiri. Sayangnya draw dia ga bagus juga. Aku summon, Xyz, pukul-pukul, win.
WIN

Christian juga sempat curhat ke aku soal bagaimana dia build deck langsung jadi. Kehilangan deck Dino-nya di Singapore. Dan yang paling mengena adalah ketika dia tanya umur, “Koko umur berapa?”

"Eerrr… 24..”

Langsung dia kaget, “Apa!!? Dua-puluh-empat dan masih main yugi!? Aku baru 14 ko...”

"Hahahaha... hahaha... haha... ha..." gue cuman bisa ketawa garing.

Jeda menuju match terakhir gue, ketemu lagi ama Pristian Panget si Mermail Tidal yang sejauh ini baru menang sekali kalah empat kali. Aku ngomong kalo menang lawan duelist yang ga seberapa paham cara main dan efek rasanya hampa ya. Dia cuman senyum-senyum aja.

Usut punya usut, ternyata endingnya Pristian kalah ama Christian si Gravekeeper Wand yang barusan aku kalahin! Kekalahannya lucu banget, si Pristian Mystical Space Typhoon set card yang ternyata JUDGMENT OF ANUBIS!!

Hayooo pada tau nggak apa itu Judgment of Anubis? Wkwkwwkwwk~ Oke, menuju ke last Round dimana skorku sejauh ini Win dua Lose tiga.

LAST ROUND 6: Six Samurai



Aku masih ingat lawanku bernama Gari. Entah kenapa nama ini ga bisa gue lupa. Bukan karena gue suka liat Pokemon dan tau nama rivalnya Ash, ataupun hewan peliharaan Spongebob. Ah ya sudahlah apapun itu, lawanku bernama Gari. Dia pengguna Six Samurai juga. Karena sebelumnya sudah kalah lawan Six Samurai, otomatis Passive Skill “Versus Sixsam +10%”-ku aktif. Dan jujur aku lupa menang 2-0 atau 2-1.

Game 1
Dia first turn, summon Shi En dan Kizan (classic). Giliranku agak berat nih mancingnya. Tensu! Ga di-negate. Tenki! Di-negate. Ya terpaksa Dark Hole. Lalu Summon Bear yang dari awal udah di hand kemudian gepuk-gepuk berhadiah Fire Formation. Semuanya bisa diantisipasi berkat konsistensi destroy and hit-nya Bear. I win.
WIN

Karena sudah saking YOLO dan madesu mode ga bisa masuk Top 64, kelihatannya kita berdua ga side decking.

Game 2
Entah aku lupa, menang atau kalah seingetku menang. Karena dia Xyz Kageki dan becak Elder jadi Zenmaines. Aku berhasil panggil jagung rahasia hibahan temen-temen sekampung (thx Yoga Prihatno atas Corn-nya). Black Corn!! Tembak itu machine bejat Zenmainess! Blarrr~ Lawan kehabisan resource dan kemenangan tercapai.
WIN

Yeah! Enam Round: Tiga Win Tiga Lose. What an average duelist I am. Lucknya udah keisep Dracossack kemarin sepertinya.

Semua peserta didudukin per group dan dibacakan siapa saja yang bisa masuk ke top 64. Dari COYS hanya masuk tiga orang. Dua Wild Card holder, Martyr dan Donny, satunya adalah Erick Janong. Saat pembacaan skor, si Pristian dengan malunya ngomong “Jangan dibacakan please..” Saat dibacakan “Menang satu kali, Pristian Panget!” Wajahnya desperate. Gua cuman bisa tepuk tangan saat skor dia dibacakan...

The End of Nats 2013

Aslinya sudah selesai report Nats 2013 dari Elwin Pramana sang duelist biasa-biasa saja, cuman tulisan yang kubuat ini lebih ke sharing cerita pribadi daripada report. Bagi yang sudah capek membaca tulisan yang semrawutan ini saya ucapkan terima kasih. Bagi yang masih mau mengikuti kisahku sampai akhir, yuk. Kurang sedikit lagi kok.

Menjelang mau keluar dari ruang Nats. Saya dihadang oleh Om Mul,

“Elwin, Dracossack-mu dilepas?” Busyettt~ tau darimana gue dapet dracosack ya?

“Kenapa om?” aku tanya. Ternyata Om Mul kurang satu Dracossack buat menuhin pesenan duelist lain. Ya sudahlah, toh sejauh ini juga Mecha Phantom Beast-ku mau kubuat low budget aja ga perlu kartu yang mahal kek gitu.

"Ok lah om," lumayan itu uang dari Om Mul bisa nutupin ticket pesawat pulang pergi, hehe. Bye-bye Dracossack!



Sebentar saya duduk di tempat para leader-leader berbagai kota untuk dengerin si bang Kurniawan mau ngomongin sesuatu. Seharian ga tidur, ditambah 12 jam duel bikin gue serasa ngefly. Ini nih konferensi meja kotak. Dimana para duelist saling berbagi pandangan opini dan pendapat. Mata gue sedikit kebuka setelah liat seragam Florsheim biru-biru keren gimana gitu.

Setelah beberapa saat, gue ga kuat. Gue butuh tidur! Segera deh gue ke Andhika. “Ndik, kunci ndik..” Setelah kunci hotel kudapat, segera deh gue cabut dari arena yang memiliki efek seperti Soul dan Mind Drain itu.

Saat di lift, ini nih ada kejadian yang ntah lucu atau nyebelin. Imbasnya kaki gue harus dikasih koyo dan betadine pada saat di hotel! Saking ngeflynya gue lupa harus turun di lantai berapa, jalan lewat mana, ngapain aja. Yang pasti gue sempet nyasar ke Gramedia. Lumayan dapet harta karun yang ga ada di Surabaya, Spellbook of Philosophy!

 
Nah itu penampakan bukunya dibarengi ama sebox children card game yang lagi populer.

Oke gue ngaku gue salah karena udah tau lagi overexhausted masih bisa-bisanya mampir ke Gramedia buat beli buku super berat kayak gitu. Beratnya bisa sampai 1,5 kg, ditambah lagi barang bawaanku berupa tiga buah album full! (gue yg ngetik jadi capek nginget kejadian waktu itu)

Jadi ceritanya gue tersesat!! Tersesat di kota orang dengan kondisi super mabuk super tired. Awesome lah pokoknya. Akhirnya gue jalan kesana kemari dengan jacket putih lusuh dan topi Nats di kepala, juga membawa tas biru pemberian CnG ditangan. Hadeh.

Satu jam kemudian gue baru sampai di hotel. (Beneran 1 jam!! Gue hitung keluar dari TA itu jam tujuh, sampai di hotel itu jam delapan malam). Huwaaaahahahahaaaa! Gue mampir ke minimart tempat gue beli karage tadi pagi buat beli koyo dan betadine, plus 2 karage lagi, yang dimana ntar satu tusuknya dimakan si Martyr.

Gue tertidur lelap dan anak-anak katanya pada menikmati kehidupan malam jakarta, gue cuman tidur, bangun, mandi dan makan setusuk karage. Merenungi nasib dan tidur lagi. Sampe Andhika dateng bawain Burger King Whooper yang dimana merupakan product rare item yang ga mungkin didapatkan di Surabaya.

Menjelang malam, saya bermain-main dengan anak COYS di kamar sebelah sampai bener-bener lelah. Lalu saya kembali ke kamar. Di sana Andhika sudah tidur kayak orang mati. Yang masih hidup Martyr, Guruh dan Kurniawan. Jam dua subuh Kita bicarain hal random, dan seperti biasa handphone Andhika selalu berbunyi. Bedanya kali ini lebih parah, TIAP LIMA MENIT suara centil nan annoying Carly Rae Jepsen membahana berulang-ulang.

Kita semua bingung logikanya Andhika, kenapa dia setel alarm tengah malam terus. Sedangkan orangnya selalu tidur ga sadar ada apa-apa. Jam empat Guruh dan Martyr sudah tidur, setelah bicara bentar mengenai Chaos Theory dan Butterfly Effect (cieh sok keren banget. Tapi beneran kita bicarain hal random yg ga jelas ini) sama Kurniawan. Akhirnya kita pun memutuskan untuk tidur daripada besok type Warrior kami berubah jadi type Zombie.

Last Day at Jakarta

26 Mei 2013

Hari ini hari terakhir bagi kami berada di Jakarta. Banyak kenangan disini yang ga bisa kita lupakan. Martyr sudah bangun duluan dan berangkat ke CnG. Kita beres-beres segala hal dan ikutan kabur ke CnG.. (foto-foto sok keren kita udah di upload oleh Kurniawan Jatmika di COYS, monggo didelok “silahkan dilihat-lihat”)

Sesampai di CnG, Martyr sudah di depan. “Gimana?” tanyaku. “Kalah, lawan Eldrago.” Cup-cup nak. Emang itu naga maha bangsat kok, sabar ya. Kita foto-foto bentar sama Om Mul dkk. Pamitan sama pemilik CnG, beli box satu lagi di Ce Jenny yang cakep. Dan off to go!

Rombongan darat udah cabut duluan naek kereta api, tinggal Aku, Erick, Pristian dan Andhika. Di tengah jalan kita ketambahan party si Fajar Dawn. Kita semua naek pesawat dan mengikuti event Ennichisai, event jepang-jepangan di Jakarta. Banyak hal menarik juga yang bisa kuceritakan sebenarnya pada saat perjalanan kami pulang. Sayangnya, malah akan jadi Trip Record dibandingkan Tournament Report wekawekawekaweka. Liat aja nih udah berapa page yang kutulis tanpa sadar.

Astagaaa! Sekian dulu report plus curhat saya pada kesempatan kali ini! Fair Play, Fair Duel, Keep Advancing!

Ada satu quote bijak yang selalu terngiang selama aku mengikuti acara ini:
“If you want to go fast, go alone. But if you want to go far, go together!"


Thanks for everything, my fellow duelists.
Elwin Pramana

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More